Saya suka cerita horror dan romansa.
Peran Besar Budaya Masyarakat Sekitar Terhadap Kelestarian Lingkungan
Senin, 23 Desember 2024 07:58 WIB
***
Budaya atau kebudayaan menurut Bronislaw Malinowski adalah penyelesaian manusia terhadap lingkungan hidupnya serta usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sesuai dengan tradisi yang terbaik. Malinowski menekankan bahwa hubungan manusia dengan alam semesta dapat digeneralisasikan secara lintas budaya.
Pengertian dari Malinowski itu sangat tepat untuk diterapkan di zaman ketika perbaikan lingkungan adalah salah satu tujuan utama di seluruh dunia. Kondisi lingkungan di seluruh penjuru dunia yang semakin memburuk akibat pemanasan global, penebangan hutan liar, dan eksploitasi sumberdaya alam, membutuhkan solusi dan aksi untuk mencegah degradasi lingkungan ini. Salah satu hal yang dapat kita lakukan sebagai orang awam adalah melestarikan budaya yang melindungi lingkungan di sekitar kita.
Manusia mempertahankan kelangsungan hidupnya sesuai dengan tradisinya. Itu merupakan teori dari Malinowski yang cukup banyak kita lihat di Indonesia. Salah satunya adalah lubuk larangan. Lubuk larangan banyak kita temukan terutama di daerah-daerah pedesaan. Lubuk larangan terdengar menyeramkan, namun memiliki peran yang sangat penting terhadap kelestarian lingkungan.
Tujuan dari pelarangan untuk berinteraksi dengan lubuk atau sungai tertentu adalah agar masyarakat mengurangi aktivitasnya di bagian sungai tersebut, baik aktivitas sehari-hari seperti mandi atau untuk mengambil sumberdayanya. Hal ini diberlakukan untuk melindungi sungai terutama ikan-ikan yang hidup di dalamnya. Pengambilan tanpa kontrol akan berakibat buruk terhadap populasi ikan di suatu sungai terutama mereka yang mengambilnya menggunakan jaring. Ikan yang belum seharusnya dipanen, semuanya diambil oleh masyarakat. Lubuk larangan merupakan solusi yang dijadikan masyarakat untuk menghadapi masalah tersebut.
Lubuk larangan sangat dipatuhi oleh masyarakat sekitar dan sangat ditakuti. Hukuman-hukuman bagi mereka yang melanggar aturan itu berbeda-beda di tiap daerah di Indonesia. Satu hal yang mirip terkait hukuman melanggar aturan lubuk larangan di daerah yang berbeda adalah juru kunci. Juru kunci yang menjaga lubuk tersebut agar tidak diganggu oleh masyarakat sekitar.
Juru kunci tersebut biasanya dikaitkan dengan orang pintar di daerah itu atau masyarakat awam menyebutnya sebagai dukun. Lubuk larangan ini sangat erat kaitannya dengan budaya masyarakat yang bersangkutan. Masyarakat yang masih sangat memercayai hal-hal mistis dan paranormal akan sangat patuh terhadap aturan ini.
Lubuk larangan biasanya dibuka oleh kepala desa setelah satu minggu atau bahkan satu bulan, bervariasi di tiap daerah. Masyarakat akan berbondong-bondong mendatangi sungai dengan alat pancing, jaring, dan embernya. Semua berlomba memanen ikan yang sudah siap untuk dipanen. Lubuk larangan ini akan melindungi populasi ikan di sungai dengan cara membiarkannya untuk mencapai waktu panen agar tetap dapat berkembang biak dan lestari.
India juga memiliki budaya atau kepercayaan yang melestarikan lingkungan. Salah satunya adalah kepercayaan masyarakat India yang melarang untuk menebang atau memanfaatkan jenis tumbuhan-tumbuhan tertentu. Tumbuhan-tumbuhan tersebut adalah banyan tree, sandalwood tree, dan juga pohon kelapa. Tumbuhan-tumbuhan yang dianggap keramat tersebut dilarang untuk diambil dan dimanfaatkan. Hewan-hewan tertentu juga banyak dilarang untuk diburu dan diganggu oleh masyarakat. Hal ini karena masyarakat India menganggap mereka sebagai reinkarnasi atau peliharaan dari dewa atau dewi kepercayaan mereka. Harimau dan ular kobra juga sangat dilindungi di negara India.
Madagaskar memiliki lembah yang dilarang untuk didatangi. Lembah ini disebut Valley of Leeches. Lembah keramat ini merupakan tempat pemakaman kuno dan tempat hidup mereka yang hidup di zaman dahulu. Hutan ini telah lama dilindungi dari penebangan hutan. Penebangan hutan di lembah ini adalah fady. Fady adalah konsep sosiokultur yang berisikan aturan dan larangan yang sudah diberitahukan oleh nenek moyang orang-orang Malagasi atau suatu etnis di Madagaskar.
Fady dapat diterapkan kepada tempat, tumbuhan, hewan, dan orang tertentu. Mereka yang melanggar fady, lehernya akan patah dan kepalanya akan terbalik. Menurut Michael Randriamaniraka, animisme yang masih umum dipercayai oleh masyarakat di Madagaskar yang memercayai bahwa fady adalah pembatas antara duniawi dengan surgawi.
Budaya-budaya yang melestarikan lingkungan sangat banyak terdapat di berbagai negara. Budaya ini harus kita lestarikan agar dapat melestarikan lingkungan dan memberikan kesempatan kepada generasi selanjutnya untuk tetap dapat menikmati lingkungan yang sehat serta kebudayaan-kebudayaan yang melekat erat dengan tempat tinggal mereka. Generasi selanjutnya harus dapat menikmati hak ini, lingkungan dan kebudayaan

Penulis Indonesiana.
1 Pengikut

Seorang Pendosa yang Tidak Ingin Shalat
2 hari lalu
Peran Besar Budaya Masyarakat Sekitar Terhadap Kelestarian Lingkungan
Senin, 23 Desember 2024 07:58 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler